Teratai dan Angsa

Pagi ini, kulihat 3 kuntum bunga teratai mekar di atas kolam. Kelopaknya berwarna pink muda, tampak berkilau ditimpa sinar matahari pagi. Seekor lebah besar hilir mudik di sekitar putiknya, mencoba mencari tetesan madu muda. Helaian daun teratai yang bulat dan lebar mengapung mengelilingi sang bunga. Kloropilnya bekerja keras memasak makanan untuk sang putri dan warga lainnya.
Teratai merah muda

Sudah lama aku tak melihat teratai. Dulu, kadang aku sengaja memandangi teratai di kolam alun-alun tugu yang dekat dengan SMA-ku. Bunga teratai selalu tampak indah, mekar sempurna di atas air, tak peduli baik di atas air bening maupun di air yang hijau dan pekat. Teratai di kolam pagi ini juga mekar di atas air yang pekat hijau, lama tak diganti.

Aku kagum. Keindahan bisa muncul dari tempat seperti itu. Ketiga teratai itu tampak anggun, meski akar-akarnya tenggelam dalam kepekatan kolam. Aku lihat sekilas, ganggang menyelimuti batangnya yang terendam di dalam. Tapi sang putri tetap tampil tanpa cela.

Aku teringat pada salah satu binatang yang paling kusuka. Angsa yang cantik, putih bulunya dan jenjang lehernya. Meluncur tenang di atas kolam. Segala geraknya bagai tarian alam yang syahdu. Tentu saja di balik tenangnya tarian itu, kedua kakinya bekerja keras di bawah air. Tapi semua itu tak nampak pada mukanya. Dia tetap tenang dan anggun, berenang dan mengangguk kesana-kemari. Langkah yang selaras dengan irama alam di sekitarnya.

Aku jadi malu. Teratai yang cantik meski akar dan dahannya terendam di pekat air. Angsa yang anggun meski kedua kakinya tak pernah berhenti mengayun. Setiap makhluk punya keterbatasan dan harus menghadapi masalah-masalahnya sendiri, tapi mereka tetap bisa tersenyum pada alam, tersenyum dengan cantiknya dan bersyukur pada Zat Pemilik Hidup.

Bila tumbuhan dan hewan bisa melakukannya, kenapa aku sebagai manusia tidak melakukannya pula?!

Safari Garden, Minggu, 31 Mei 2009

5 pemikiran pada “Teratai dan Angsa

  1. wah, renungan yang bagus. πŸ˜€
    semoga aku bisa menjadi seperti angsa dan teratai itu, dimana tetap bisa tersenyum walaupun sedang dalam kesusahan.
    amiin.

    => Iya, mari kita mengurangi acara keluh-mengeluh. Btw, coba mengeluh pada ibu’ deh, lebih enak lho… ^-^v

  2. eh, ada yang bisa menjawab ini ha yah?
    kok kalau yang lain itu ada fotonya? tapi fotoku ga muncul?
    apa ada yang salah di settingan adminku?
    plis help mi…. πŸ˜€

    => Ga tau. Aku gaptek, pin. Coba kamu nanya sama yang bikin domain web-mu. Paling juga dia jawab, “wajahmu memang tak dimunculkan agar tak mencemari internet…” hehehe ^-^v

    Atau mau pake wajah abstrak aja?! kurubah setting rumahku deh…

  3. alhamdulillah, akhirnya berhasil.
    horeeee, keluar fotonya… πŸ˜€
    nur, maaf OOT, tapi aku terlampau senang.
    tolong jangan dihapus ya. πŸ˜›

    => Emang aku punya kebiasaan menghapus komen, pin?! Sepahit apapun, akan tetap kubiarkan disini kok… (komen pahit yang kumaksud bukan dari dirimu) ^-^

    Selamat deh, dah bisa nampang di wordpress. Hehehe…

Tinggalkan komentar