Ketika Alun Turun Tangan

Judul : Ketika Alun Turun Tangan

Pengarang : Yudi Triantoro

Penerbit : Balai Pustaka 1983

Buku ini kubeli bersamaan dengan beli si Cerpelai. Awalnya kupikir ini adalah buku tentang detektif remaja Indonesia bernama Bintang yang meski analisisnya jauh lebih sederhana daripada Conan atau Hercule Poirot, namun sangat kusuka. Ternyata aku salah ingat. Karena walaupun di sini Alun memecahkan beberapa kasus, namun dia bukanlah detektif. Selain itu yang tak terduga pula, ternyata pengarang buku ini adalah orang Blitar. Settingnya pun di daerah Wlingi, lumayan dekat dengan rumahku di Malang. Cuma pas baca di masa SD dulu, aku dengan bodohnya ga ngeh aja.

Sebagai pemenang harapan I pada Lomba Mengarang Bacaan SD, cerita buku ini penuh disisipi dengan nasihat (maklumlah, kan harus “mendidik”). Dikisahkan bahwa Alun adalah seorang anak yang pintar, berbakti pada orang tua, dan suka menolong. Dia berteman baik dengan Lisa, tetangga sebelahnya yang juga digambarkan sebagai anak yang cantik, pintar tapi tak sepintar Alun, dan juga berbakti pada orang tua. Seterusnya Alun dan Lisa terlihat berdua dimana-mana seperti Tappei dan Miiko (mwehehe…).

Kasus pertama adalah lepasnya tawanan di rumah Lina. Tawanan tersebut kabur tanpa merusak pintu. Hanya tersisa selembar kertas koran di tempat kejadian.

Kasus kedua terjadi ketika mereka sudah duduk di bangku es-em-pe (tulisannya begitu lho!). Kali ini yang kena kasus adalah kakak perempuan Ambar (si Ambar ini diceritain agak-agak naksir Alun gitu deh) yang dituduh memecahkan kaca almari di asrama SPG (Sekolah Pendidikan Guru, bukan SPG yang seksi itu kqkqkq). Ada 3 orang lain yang juga sekamar dengan kakak Ambar. Siapakah pelaku sebenarnya?

Kasus terakhir bukan kasus misteri, melainkan kasus perampokan. Alun berhasil menggagalkan perampokan di rumahnya berkat keberanian dan kesigapannya melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar. Benar-benar cerita klasik untuk anak SD ya… ^_^

3 pemikiran pada “Ketika Alun Turun Tangan

  1. Salam Takjim
    Fenomena yang berorientasi keselamatan dan kewaspadaan, dimana sosok kecil yang berani memperbaiki, sungguh kupasan buku yang klasik di zaman modern
    Salam Takjim Batavusqu

    => Iya, jd pengin punya anak secerdas Alun… (lhoh?!) 😀

  2. kya~~~~
    ini buku favoritku waktu SD, aku masih ingat covernya, alun n ceweknya naik sepeda, iya kan????
    aku suka banget ceritanya, di banding buku2 yg kubaca di perpus SD ku cerita alun lah yang paling nempel di ingatan
    jadi nostalgia nih~~~~

    => yup yup… bener! ini juga salah satu buku favoritku, meski menurutku detektif Bintang itu lebih menarik. 😀

    Nostalgia yuukk… Kenal Saba lima sahabat ga? berseri banyak tuh… Favoritku yang lain ada “Pesta Jengkerik”nya Arswendo, Si Mulus (kisah tentang Oplet), Anak-anak yang Berbahagia, Win dan Win3 dalam Petualangan Luar Angkasa, Kami Pun Berhak Hidup Layak, Ketika Hujan Rintik-rintik… huaaa…banyak banget! Kangen mereka semua. Dimana ya nyari buku2 Balai Pustaka dan Pustaka Jaya tahun 70-80 an itu?! >,<

Tinggalkan komentar