Nemu Film Bagus

Selama ini kalo lagi konser (konsinyering aka rapat di luar kantor) dan terpaksa nginep, aku jadi kaya anak kecil dapet mainan. Mainan itu bernama tv kabel! 😳 Yah, namapun di rumah ga ada ye, jadi kesempatan yang datang sesekali tentu saja harus dimanfaatkan semaksimal mungkin (walau hasilnya adalah kliyengan karena kurang tidur :D)

Selama ini channel yang kutonton pasti melulu itu-itu saja: ANIMAX (always), HBO, atau kadang-kadang kalo lagi iseng ya nonton MTV, V channel, atau malah discovery channel. Ah, yang sudah sering sekamar ma aku pasti udah paham deh kalo aku akan SELALU menyempatkan diri untuk nengok ANIMAX. Namun gara-gara akhir-akhir ini anime-anime di ANIMAX agak membosankan (atau faktor diriku yang sudah lama ga ngikutin anime?!), aku mulai melirik ke 2 channel yang sering menampilkan film-film dari Asia khususnya China, yaitu Celestial dan Red channel. Ternyata, keisenganku ini membuahkan hasil. Aku menemukan film-film bagus yang bisa dibilang ga akan ditemukan di ANIMAX maupun HBO. Baru nemu 4 ini sih (udah jarang konser), tapi lumayan lah untuk memberikan gambaran bahwa film Asia itu memang bagus-bagus kok! (eh, akunya aja sih yang emang demen ma film Asia, hehehe)

1. Grave of The Fireflies

Berkat film ini aku berkenalan dengan yang namanya Studio Ghibli. Pernah mendengar studio ini disebut di Twilight Express cuma karena di tv lokal ga pernah nanyangin ya aku ga pernah nonton *ga-mau-modal Sekali lihat gambarnya, aku langsung teringat pada deskripsi Bu Imelda tentang gambar-gambar keluaran Ghibli yang dikatakan “bagus banget!”. Padahal GotF ini dibikin tahun 1988 lho! Tapi aku bisa menangkap keindahan gambar dan kerumitan detailnya, sehingga langsung bisa menebak bahwa pasti ini yang dimaksud keluaran Ghibli. 🙂

grave of fireflies

Tentu kalo cuma ngandelin keindahan gambar ga akan nempel segitunya di hatiku ya… Jujur, aku cuma nonton separuh, ga nonton awal, dan ga nonton ending-nya. Namun dari separuh itu aja aku sudah bisa banjir air mata saking sedihnya. Film ini bercerita tentang kakak beradik korban perang dunia II. Kesengsaraan dua bersaudara itu setelah meninggalnya sang ibu, sementara sang ayah tidak kunjung ada kabar, keluarga yang acuh dan hanya mengharapkan warisan, para penduduk kota yang mati hatinya, semuanya jadi satu hingga terasa menyesakkan dada. Sumpah perih banget! Tidak, film ini tidak mengutuk sekutu yang sudah menjatuhkan bom dan meluluhlantakkan kota. Film ini lebih berfokus pada bagaimana perjuangan sang kakak yang masih ABG (14 tahun kalo ga salah) menghidupi adeknya. Ending-nya?! Kata review-review yang bertebaran tentu saja sad ending! Huhuhu. Ga kebayang kalo nonton sampe akhir bagaimana bengkaknya ni mata. Apalagi film ini dibuat based on true story. Hiks! Hiks! Tragis banget pokoknya!

2. Night and Fog

Aku nonton film ini pas DL ke Bandung kemarin. Film ini termasuk film yang membuatku menyesal setelah nonton. Kok nonton film begituan sih! Kan jadi kepikiran setengah mati. Sampe mikir ekstrim, kalo sampe suami berubah kaya gitu, jalan satu-satunya adalah cerai! Pokoknya harus lari dari dia. Eh, ini kan omongan orang yang ga pernah ngalamin. Ga kebayang kalo beneran ngalamin, kan katanya orang yang disiksa itu bakalan ketergantungan berat sama orang yang menyiksa… Ga bakalan pernah bisa lari…

220px-Night_and_Fog_poster

Dari intronya udah kebayang belum, ceritanya tentang apa?! Yup, benar sodara! Ini tentang KDRT. Selalu miris kalo denger cerita soal KDRT, apalagi nonton yang divisualisasikan kaya gini. Sampe kebawa mimpi! Mana aku akhirnya tahu kalo film ini juga based on true story! Damn! Edun bener tu suami!

Untuk film ini aku juga mau jujur, nonton cuma sepotong, tapi udah nonton sampe ending. Secara garis besar film ini bercerita tentang A Ling, imigran China daratan yang merantau secara ilegal ke Hongkong. Alurnya maju mundur dan misteri-misteri di balik kejadian dikisahkan melalui wawancara-wawancara dengan orang terdekat mereka. Biar ga bingung aku kisahin alur majunya aja ya. A Ling kecil merantau dengan gagah berani ke kota, pulang-pulang bawa tv, pulang kali kedua bawa laki-laki. Dikenalkan pada keluarganya bahwa Mr Lee ini pacarnya. Lee kerjanya tukang bangunan, dan ternyata sebenarnya sudah punya istri. Mereka tinggal bersama, mbangun rumah di kampung. Tapi karena Lee ga kerja, mereka makan masih minta ke mertua. Saat makanan habis dan ortu A Ling ga bisa ngasih makan, Lee datang ke rumah mertuanya dan nggebukin anjing mertuanya sampe mati. Nah, udah keliatan kan psycho-nya?! Cuma A Ling terlanjur cinta dan terlanjur punya anak ma Lee je, jadi ya didiemin aja tuh suami. Padahal di balik itu (ini sebenarnya terkuak akhir-akhir sih) Lee juga ada “maen” ma adik Ling. Kayanya maennya kasar gitu soalnya ada bekas luka di telinga adik ipar Lee ini.

Ga tau kenapa intinya keluarga ini pindah ke kota. Masih jadi pengangguran, keluarga Lee hanya bergantung pada tunjangan sosial. Lalu pertengkaran-pertengkaran muncul, mulailah penyiksaan Lee pada istrinya. A Ling lari, sembunyi di penampungan. Saat sembunyi akhirnya dia tahu dari tetangga kalo suaminya juga melakukan pelecehan seksual terhadap kedua putri kembarnya (Iya, kembar! Aduuhhh, amit-amit jabang bayi!). Kemudian ya gitu deh, tipikal kasus KDRT. Dibaikin dikit, balik lagi. Disiksa kabur lagi. Suaminya nangis, balik lagi. Njelehi kok! Oiya, walaupun A Ling sudah berkali-kali mengajukan cerai, kasus mereka ga bisa diproses karena status A Ling yang ilegal tadi (kalo ga salah tangkep lho ya!). Hingga puncaknya… (spoiler biarin deh!) Lee membunuh istri dan kedua anaknya, kemudian mati konyol gara-gara dia kebabalasen saat melukai diri sendiri dengan tujuan memfitnah istrinya biar dikira istrinya itu yang membunuh anak-anak mereka. Psycho abis nih film!

3. I Give My First Love to You

Film ini kutonton setelah nonton N&F. Awalnya iseng saja nontonnya. Sekedar pingin ngilangin ingetan dari adegan-adegan buruk yang ditampilkan N&F. Mana filmnya kayanya ditujukan untuk ABG gitu. Eh, kok ternyata keterusan.

boku_no_hatsukoi_wo_kimi_ni_sasagu_poster_189

Bercerita tentang laki-laki bernama Takuma yang divonis gagal gantung sejak lahir. Dengan cacat bawaannya itu, sedari kecil dia terpaksa keluar masuk rumah sakit. Di sinilah dia berkenalan dengan Mayu, putri dokter yang memeriksanya. Berdua mereka sering bermain bersama, hingga akhirnya saling jatuh cinta. Mayu yang cinta mati dengan Takuma berdoa untuk kesembuhan Takuma di depan semanggi berdaun empat. Sedang Takuma sendiri memang berjanji untuk menikahi Mayu pada usia 20 tahun nanti, walaupun dia tahu kalo sampai usia itu dia tidak mendapatkan donor jantung, maka dipastikan dirinya ga akan bisa bertahan hidup.

Waktu berlalu dan mereka berdua sama-sama dewasa. Masa SMP, lalu masa SMA. Disini mulai terjadi tarik ulur hubungan mereka dimana Takuma mulai pesimis dengan kelangsungan hidupnya. Dia mulai menarik diri dari Mayu dengan harapan agar saat dia meninggal nanti, kematiannya ga akan membuat Mayu sedih. Tapi dasarnya sudah cinta ya, susah buat bilang pisah. Walau ada orang ketiga pun, hubungan mereka kian kuat. Akhir kisah?! Silakan tonton sendiri filmnya atau baca manganya. Iya, dari gambar poster dan ceritanya aku juga udah menebak kalo film ini diangkat dari manga. Dan ternyata tebakanku benar! ^-^v

4. The Woman Knight of Mirror Lake

Panjang yah judulnya. Film ini berkisah soal Qiu Jin, wanita pejuang “kemerdekaan” China (merdeka dari penindasan kerajaan China sendiri sih).

the-woman-knight-of-mirror-lake

Err, agak males nyeritain detailnya sih (selain ini udah waktunya pulang juga, hahaha). Intinya Qiu Jin adalah perempuan pintar dan terpelajar, tidak mau dianggap lemah dan ingin didudukkan sejajar dengan laki-laki (inget siapa?!), bahkan jago bela diri. Dia memimpin pergerakan hingga mengorbankan statusnya sebagai ibu dan istri (ini point yang aku kurang suka darinya). Review lumayan netral silakan dibaca di sini.

Herannya, dari keempat film di atas, kok semuanya sad ending ya?! Tanya kenapa?!

Udah ah, pulang dulu. Wassalam.